Fakta
yang cukup menarik kali ini datang dari negeri Sakura Jepang. Ternyata
budaya dan kebiasaan masyarakat Jepang seringkali berbeda 180 derajat
dengan kebiasaan-kebiasaan kita di Indonesia. Sepuluh hal ini bisa anda
jadikan referensi jika anda hendak berkunjung atau bahkan menetap di
Jepang. Esss...jangan lupa ajak ajak saya kalau mau ke Jepang ya! :
1.
Di Indonesia, bila kita menawarkan barang bekas ke toko maka jika laku
kita akan dibayar. Berbeda dengan di Jepang dimana kita justru harus
membayar jika menitipkan barang bekas kita di toko. Inilah yang membuat
orang-orang Jepang membuang barang-barang bekasnya di tong sampah
daripada harus membayar.
2. Acara televisi di Jepang sebenarnya didominasi oleh acara masak-masak dan makan-makan. Tapi khusus di musim panas, stasiun-stasiun televisi di Jepang cenderung lebih sering memutar film-film horror. ( Setan jepang takut dingin kali ye gan? :D Saya juga gak tau kenapa di jepang seperti itu! Blom pernah jadi setan sih saya. Kalau dikatain 'SETAN' sih udah sering ama ibu kos gara gara telat bayar uang listrik ama aer. Hahahaa!
3.
Di Jepang, untuk jasa fotocopy anda harus melakukan sendiri prosesnya.
Anda dikenakan biaya penggunaan saja. >> Yang ada dipikiran saya, berarti siapapun yang butuh jasa fotocopy harus tahu setidaknya mengoperasikan mesin fotocopy, klo gak tahu, kyknya harus ke indonesia dulu cuma buat mem-fotocopy selembar kertas doang! Nice info aja dah.. :D
4.
Bila anda naik taxi di Jepang, anda akan mendapati fakta bahwa para
supir taxi akan membukakan anda pintu ketika masuk dan membukakan pintu
saat akan keluar. Penumpang tidak diperkenankan untuk membuka dan
menutup pintu sendiri. ( Beda kan ama sebagian besar Taxi di Indonesia, buka buka sendiri, tutup tutup sendiri ).
5.
Naik sepeda di Jepang juga ada aturan ketatnya. Dilarang membonceng
orang lain kecuali yang membonceng berusia di atas 16 tahun, itupun
tidak boleh membonceng lebih dari satu orang saja. Coba bandingkan di
Indonesia, yang naik sepeda bisa 'semau gue'!
6. Bila anda naik eskalator atau dalam bahasa ilmiah nya 'tangga jalan'
di Jepang, berdirilah di sebelah kiri karena jalur kanan diperuntukkan
bagi orang yang sedang terburu-buru. Istilahnya kalau di Indonesia mah jalur cepat nyak! << (bah, kok saya tiba2 jadi kesunda2an gini euy!) Tapi kalo mau lebih cepet lagi, yaa TERBANG aja!
7.
Kalau anda ingin pacaran dengan cewek asli Jepang di Jepang, anda harus
siap mental dengan perbedaan budaya yang ekstrim. Misalnya soal
traktiran! Nah lo! Di Jepang,
kalau belum resmi menjadi suami istri maka setiap kali makan bersama
harus bayar sendiri-sendiri. Ini surga buat cowok-cowok pelit. ( Nah, ini sih saya banget lah daripada saya tiap akhir bulan harus nyeduh indomie ya kan! Haha.. )
8. Kata 'Aishiteru'
yang kita kenal sebagai kalimat pengungkapan rasa cinta seperti 'I love
you' dalam bahasa Inggris, ternyata jarang digunakan dalam masa
pacaran. Kata Aishiteru baru digunakan bila dua sejoli sudah sepakat
untuk segera menikah. Untuk yang masih pacar-pacaran lebih sering
menggunakan kata 'Daisuke desu'. Terkecuali penggunan kata 'aishiteru' dipakai dalam konteks skenario film/sinetron jepang.
9.
Soal mengantar jemput pacar juga berbeda dengan Indonesia. Ketemuan dan
berpisah di stasiun lebih lumrah dibanding menjemput dan mengantar
pulang ke rumah. << kayak film apa aja gtu ya! ( Nah, kalau di Indonesia, biasa anter jemput pake motor, kadang saya juga mikir, itu pacar ato tukang ojek ). hehe peace..!
10. Kalau mau berkunjung ke rumah orang lain di Jepang, jangan main datang saja!
Anda harus meminta ijin terlebih dahulu. Datang ke rumah orang tanpa
ijin atau konfirmasi sebelumnya termasuk tindakan kurang sopan di sana. (
hal ini juga lumrah di Indonesia kok ).
0 komentar:
Posting Komentar